A KONSEP DIRI. 1. Pengertian Konsep Diri. Menurut Rudolph F. Verderber dan William D. Brooks, konsep diri adalah semua persepsi kita terhadap aspek diri yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis, yang didasarkan pada pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain.
Pengenalanlingkungan dilakukan seorang individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, yang nantinya akan membekali dirinya di dalam pergaulan yang luas. Dan sosialisasi dalam arti luas yaitu suatu proses interaksi dan juga pembelajaran seorang individu yang dimulai saat dia lahir sampai meninggal dalam suatu kebudayaan masyarakat.
NursalLuth - Sosialisasi merupakan suatu proses bagi individu dalam menerima dan menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat. Horton dan Hunt - Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seorang individu belajar dan memahami nilai serta norma yang ada dilingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan suatu karakter diri yang unik atau berbeda.
MeningkatkanMinat Belajar Dengan Memanfaatkan Media Balon. Moh. Ali Subhan, S.Si .,Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Negeri 8 Pemalang. Oleh: Moh. Ali Subhan, S.Si .,Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Negeri 8 Pemalang. Belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Dimana pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
yangbaru, individu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Setiap individu mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam penyesuaian diri. Menurut Schneiders (dalam Susanto, 2018) penyesuaian diri ialah proses respons mental dan perubahan sebagai upaya memenuhi kebutuhan serta mengatasi permasalahan dengan baik dan membina harmonisasi antara
Saatindividu menghadapi situasi yang baru, individu tersebut dituntut untuk dapat membawakan diri atau dalam artian menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan sekitarnya. Banyak hal yang dapat mempengaruhi individu untuk bisa menyesuaikan dirinya dengan cepat. Tentunya ada juga cara atau tips agar individu bisa cepat menyesuaikan diri. Maka dari itu menyajikan
. Apakah kalian pernah mendengar atau membaca kalimat dibawah ini ? āApabila kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita akan ikut wangi. Sedangkan berteman dengan penjual ikan, maka kita akan ikut bau amis.ā Kalimat ini menggambarkan secara gamblang bagaimana lingkungan mempengaruhi kita. Sama halnya dengan proses belajar. Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan faktor intelegensi yang rendah atau kelainan mental, tetapi juga dapat disebabkan faktor-faktor non intelegensi, salah satunya adalah lingkungan. Dengarkan versi audionya di Podcast Banawa Sekar Academia di sini. Muhibbin Syah 2003 dalam bukunya psikologi belajar menjelaskan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi proses belajar dan mengelompokkannnya menjadi dua; Faktor Lingkungan Sosial Dan Faktor Lingkungan Nonsosial. Muhibbin juga menjelaskan faktor-faktor internal, namun pembahasan kali ini akan fokus pada faktor-faktor eksternal saja. Lingkungan SosialLINGKUNGAN SOSIAL KELUARGA, merupakan lingkungan terkecil dan paling intim. Lingkungan ini sangat memengaruhi proses belajar karena mulai dari sifat-sifat orangtua, pengelolaan keluarga, Hubungan antar anggota keluarga hingga ketegangan keluarga dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar individu. Lingkungan keluarga yang harmonis dapat mendukung aktivitas belajar dengan SOSIAL SEKOLAH, seperti guru, bidang administrasi, dan teman-teman kelas. dapat memengaruhi proses belajar individu. Tidak heran sebelum sistem zonasi diberlakukan banyak orang tua wali yang berlomba-lomba mendaftarkan anaknya di seolah favorit. Label sekolah favorit dipercaya masyarakat memiliki lingkungan yang baik karena tingginya SOSIAL MASYARAKAT. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal akan memengaruhi proses belajar. Misalnya lingkungan padat penduduk dengan perumahan. Pada lingkungan padat penduduk, individu akan lebih banyak belajar bersosialisasi dengan teman dan tetangga dibandingkan dengan wilayah perumahan yang jarang sekali bertemu dan berkumpul. Lingkungan Nonsosial. Lingkungan nonsosial disini artinya Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara, kelembapan, sinar hingga suasana sekitar. Lingkungan alamiah merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan tidak mendukung, proses belajar akan terhambat. FAKTOR INSTRUMENTAL, digolongkan menjadi dua; Pertama, hardware, berupa gedung sekolah, fasilitas belajar dan alat belajar. Contohnya, mata pelajaran anatomi tubuh akan lebih memahamkan siswa bila ada alat peraga. Kedua, software, berupa kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, dan lain sebagainya. Sekolah yang memiliki peraturan terlalu ketat dapat menghambat kreatifitas MATERI PELAJARAN. Merupakan apa-apa saja yang diberikn oleh guru kepada siswanya. Faktor ini menuntut penguasaan materi pelajaran oleh guru dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa. Proses belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang tidak tampak dan sukar diamati. Para ahli behaviorisme berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Tingkah laku hasil dari proses belajar berkaitan erat dengan teori belajar behavioristik. Menurut Mukinan 1997 teori belajar behavioristik beranggapan yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan tingkah laku. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dengan respon. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah adanya input berupa stimulus dan output yang berupa respon Andriyani, 2015. Perkembangan perilaku merupakan objek pengamatan dari aliran- aliran behaviorisme. Perilaku dapat berupa sikap, ucapan, dan tindakan seseorang sehingga perilaku ini merupakan bagian dari psikologi. Oleh sebab itu, psikologi pendidikan mengkaji masalah yang memengaruhi perilaku orang ataupun kelompok dalam proses belajar. Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari luar atau faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Lingkungan belajar yang nyaman dan efektif akan mendukung kegiatan pembelajaran berjalan dengan kondusif. Penciptaan kondisi lingkungan belajar yang efektif adalah salah satu aspek terpenting keberhasilan dalam proses belajar. Ainani Jundah, Jombang. DAFTAR PUSTAKA Andriyani, Fera. 2015. Teori Belajar Behavioristik dan Pandangan Islam tentang Behavioristik.Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam.Edisi 10 No. 2 Hal. 165-180. Alamsyah, S. 2018 Cerita Miris Balita Usia 2 Tahun di Sukabumi Jadi Pecandu Rokok Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta P3G IKIP Syah Muhibbin,. 2006. Psikologi Belajar , Jakarta PT. Raja Grapindo Persada.
PertanyaanProses individu belajar dan beradaptasi terhadap lingkunganya disebutā¦Proses individu belajar dan beradaptasi terhadap lingkunganya disebutā¦SosialisasiSosiologiSosiografi SosialPembahasanSosialisasi merupakan proses individu dalam belajar dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Melalui sosialisasi, remaja diharapkan dapat diterima di lingkungan manapun. Selain itu, diharapkan juga remaja dapat menempatkan dirinya dengan baik terhadap merupakan proses individu dalam belajar dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Melalui sosialisasi, remaja diharapkan dapat diterima di lingkungan manapun. Selain itu, diharapkan juga remaja dapat menempatkan dirinya dengan baik terhadap lingkungannya. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!4
proses dimana individu belajar dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan